Kamis, 25 Oktober 2012

Penulis Self Publishing Ibarat Editor di Penerbit Konvensional


Pikiran itu terlintas beberapa waktu lalu ketika saya membaca sebuah artikel di blog. Kenapa bisa begitu? Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat tugas seorang editor di penerbit konvensional.

Tugas seorang editor adalah menyaring naskah yang masuk, mempertimbangkan nilai komersial dari sebuah naskah, memprediksi naskah yang sedang populer, mencari tema yang disukai pembaca, membuat konsep naskah, hingga mencari penulis yang sesuai. Sukses tidaknya kerja editor dinilai dari keberhasilan mereka dalam menjual jumlah eksemplar buku yang mereka terbitkan. Karena itu seorang editor juga harus memiliki kemampuan lain selain yang disebutkan di atas. Editor juga harus mampu membuat konsep cover yang sesuai dengan naskah. Meskipun ada ungkapan “don’t judge a book by its cover”, tapi bagaimanapun ketika seorang konsumen ingin membeli buku, cover-lah yang pertama kali mereka lihat. Cover yang eye catching mampu membuat konsumen mendekat untuk kemudian membaca sinopsisnya sehingga akan penasaran dengan isi buku. Jika calon pembeli merasa tertarik dengan sinopsis dan cover maka dia akan membeli. Jika isi buku menarik, dia merasa puas, sehingga dia akan merekomendasikan ke teman-temannya.

Seorang editor juga harus mampu membuat konsep promo atau event yang cocok untuk buku yang diterbitkannya. Promo yang unik dan menarik akan meningkatkan penjualan buku. Saya pribadi setuju dengan ungkapan “editor adalah jenderal berbintang lima bagi setiap buku yang diterbitkannya”, sebab sukses tidaknya sebuah buku tergantung pada seorang editor.

Lalu bagaimana dengan penulis di self publishing? Menjadi penulis di self publishing, jelas apa-apa harus dilakukan sendiri. Mulai dari menulis naskah, membuat konsep cover dan memilih designer cover yang bisa mewujudkan keinginannya, mencari penerbit atau percetakan, mencari teknik penjualan yang sesuai, juga membuat promo supaya penjualan buku lebih bagus. Jika penjualan buku di penerbit konvensional sangat bergantung pada editor maka keberhasilan sebuah buku di self publishing sangat bergantung pada setiap penulis yang menelurkan tulisannya. Di self publishing, penulislah yang menjadi jenderal berbintang lima di setiap bukunya yang diterbitkan. Kesuksesan sebuah buku sangat bergantung pada usaha penulis untuk mempromosikannya. Semakin rajin dan giat berpromosi, semakin banyak eksemplar buku yang terjual.

Lalu, sebagai seorang jenderal di self publishing, apakah penulis bisa membawa kesuksesan untuk buku yang mereka terbitkan? Tentu saja bisa, kenapa tidak? Dengan marketing yang bagus dan kreatif mereka bisa membuat penjualan buku mereka tak kalah dengan penjualan buku di penerbit konvensional.

Sampai saat ini saya masih kagum dengan kemampuan Ikhsanun Kamil Pratama dan Foezi Citra Cuaca dalam menjenderali buku Menikah Itu Mudah. Buku motivasi dan pengembangan diri ini hampir terjual 1.000 eksemplar dalam waktu 6 bulan. Untuk buku-buku dari penerbit konvensional, hal ini mungkin biasa, sebab buku mereka tersebar di toko-toko buku. Namun, untuk self publishing, penjualan buku ini bisa dibilang cukup fantastis.

Tidak kalah dari pasangan suami istri itu adalah Kak Christie Damayanti, penulis buku Ketika Tuhan Mengizinkan Aku Sakit (Sebuah Catatan dan Kesaksian Seorang Stroke Survivor). Hanya dalam 1 bulan Kak Christie Damayanti mampu menjual bukunya lebih dari 500 eksemplar. Bisa cek info lengkapnya di http://lifestyle.kompasiana.com/ catatan/2012/09/18/dalam-15-hari-terjual-528-buku-jika-tuhan-berkehendak-siapa-yang-dapat-melawan/.

Melihat kedua buku tersebut, saya sangat optimis terhadap perkembangan self publishing di Indonesia. Ke depannya akan semakin banyak penulis yang sukses memanfaatkan layanan self publishing. Bahkan orang yang mempunyai ilmu marketing yang bagus dan memiliki kemampuan memprediksi naskah bisa berperan sebagai “editor” di self publishing. Mereka mencari naskah, mencetaknya dalam jumlah tertentu, dan menjualnya. Hal ini bisa terwujud jika self publishing yang mereka pilih mempunyai fasilitas-fasilitas yang mendukung, seperti design cover yang bagus, diskon pembelian yang cukup besar, dan branding yang bagus.

Demikian catatan dari saya, semoga bermanfaat. Selamat berkarya, selamat menjenderali naskah! @fatkah

0 komentar: